Permasalahan dalam Manajemen Kelas
by Sutirman
by Sutirman
Tujuan utama dari pengelolaan kelas yang efektif
adalah untuk menjamin para siswa mengikuti proses pembelajaran secara aktif.
Keterlibatan siswa secara aktif dapat berupa berpartisipasi dalam diskusi
kelas, memperhatikan materi yang disajikan, dan melakukan apa yang ditugaskan
oleh guru. Borich menjelaskan empat kegiatan yang harus dilakukan oleh guru
untuk memelihara keaktifan siswa dalam pembelajaran di kelas, yaitu monitoring
students, making transitions, giving assignments, dan bringing closure
(2000:355).
1. Monitoring
Monitoring adalah proses mengamati, merekam, dan jika
perlu mengoreksi perilaku siswa. Salah satu teknik yang dapat dilakukan guru
untuk memonitor perilaku siswa selama dalam pembelajaran di kelas adalah dengan
kontak mata. Guru harus mengarahkan pandangan pada saat mengajar di kelas ke
seluruh penjuru kelas secara merata secara bergantian. Siswa yang ada di depan,
di belakang, samping kanan, dan samping kiri harus mendapat perhatian yang
sama. Jika guru hanya memperhatikan bagian tertentu dari kelas, atau siswa tertentu
saja, maka pengelolaan kelas pasti tidak akan efektif. Oleh karena itu, guru
sebaiknya sesekali berkeliling kelas, jangan hanya berdiri atau duduk di depan
kelas.
Selain sebagai bentuk pengawasan terhadap aktivitas
dan perilaku siswa, monitoring juga dapat menjadi sarana untuk membangun
komunikasi yang lebih erat dengan siswa. Siswa yang pada awalnya tidak
bersemangat, akan sangat mungkin menjadi lebih semangat dan serius ketika
didatangi dan disapa oleh guru. Demikian pula siswa yang terlalu agresif di
kelas sangat mungkin dapat berubah menjadi lebih lunak setelah mendapat
perhatian dari guru, misalnya dengan cara dipegang pundaknya, atau cara lain
yang tidak melanggar etika.
2. Making Transitions
Pergantian waktu (jeda) dari pelajaran satu ke
pelajaran yang lain ternyata kadang-kadang menjadi permasalahan sendiri bagi
guru atau sekolah. Persoalan yang sering timbul adalah adanya siswa yang
berteriak-teriak dengan keras di dalam kelas, terjadinya perkelahian antar
siswa, siswa keluar dari lingkungan seolah, atau siswa terlambat masuk kelas
berikutnya. Permasalahan tersebut mungkin dapat terjadi karena siswa tidak siap
untuk mengikuti pelajaran berikutnya dan atau siswa tidak mempunyai rencana
yang jelas untuk memanfaatkan waktu sambil menunggu pelajaran berikutnya.
Meskipun hal ini mungkin dianggap sepele oleh
kebanyakan guru, tetapi jika tidak diantisipasi dengan baik akan menimbulkan
masalah yang lebih besar. Misalnya terjadinya perkelahian antar siswa saat
istirahat di kelas jika tidak diantisipasi dapat menjadi masalah yang lebih
besar yang melibatkan orang tua siswa atau kelompok siswa lainnya. Oleh karena
itu, sekolah atau wali kelas harus membuat program yang dapat mengarahkan siswa
untuk memanfaatkan jam istirahat dengan kegiatan yang positif. Idealnya,
buatlah program yang mendorong terciptanya kerjasama diantara siswa.
3. Giving Assignments
Pada waktu guru memberikan atau menjelaskan tugas di
depan kelas, biasanya juga menimbulkan sedikit gangguan atau kegaduhan di
kelas. Kegaduhan tersebut dapat berupa teriakan, penolakan, atau pertanyaan
yang dilontarkan siswa secara bersama-sama. Biasanya siswa yang telah mendapat
tugas atau pekerjaan rumah yang banyak dari pelajaran lain akan merasa
keberatan dengan tugas yang baru. Demikian pula jika guru memberikan tugas
untuk dikerjakan di kelas, mungkin ada siswa yang tidak menyelesaikan tugas
tersebut sampai dengan selesai. Apalagi jika pada saat diberi tugas di kelas
siswa tidak ditunggu oleh guru pengajarnya, biasanya akan timbul kegaduhan dan
sikap tidak serius sebagian siswa.
Everston dan Emmer sebagaimana dikutip oleh Borich
menyatakan bahwa salah satu perbedaan pengelola kelas yang efektif dan tidak
efektif adalah terlihat pada waktu mereka memberikan tugas atau pekerjaan rumah
(2000:357). Kemampuan mengendalikan siswa pada saat memberikan tugas
dipengaruhi oleh tipe kepemimpinan dan pengalaman yang dimiliki guru. Namun
demikian semua guru dapat mempelajari strategi dan teknik agar dalam
menyampaikan tugas atau pekerjaan rumah kepada siswa tidak menimbulkan masalah.
Salah satu tekniknya adalah dengan memilih waktu yang tepat. Waktu yang tepat
untuk menyampaikan tugas pekerjaan rumah adalah pada akhir pelajaran. Sebaiknya
tugas yang akan diberikan ditampilkan di depan kelas, dijelaskan oleh guru dan
dicermati bersama-sama oleh seluruh siswa. Siswa diberi kesempatan untuk
bertanya setelah guru menyampaikan penjelasannya.
4. Bringing Closure
Saat menjelang berakhirnya jam pelajaran kadang-kadang
juga timbul masalah berupa kegaduhan kelas jika guru tidak pandai-pandai
merancang strategi pembelajaran sejak awal. Menjelang beberapa menit pelajaran
berakhir seringkali terdapat siswa yang lebih dahulu menata buku, tas, atau
perlengkapan lain sehingga memancing siswa lain untuk melakukan hal yang sama.
Hal tersebut akan membuyarkan konsentrasi belajar siswa sehingga pelajaran yang
telah disampaikan seolah tidak ada maknanya. Guru harus menyiapkan strategi
untuk menutup pelajaran dengan efektif, agar materi yang telah disampaikan
dapat membekas dalam pikiran para siswa. Beberapa cara yang dapat dilakukan
guru dalam mengakhiri pelajaran adalah dengan combining key points,
summarizing or reviewing key content, dan providing a stucture. Combining
key points adalah merumuskan kata-kata kunci dari materi pelajaran menjadi
sebuah kesimpulan yang lengkap. Reviewing key content adalah mengulas
kembali inti materi pelajaran yang paling penting untuk memastikan siswa
memahaminya dengan baik. Providing a structure adalah
mengorganisasi fakta dan inti materi dalam bentuk konsep yang mudah diingat.
Misalnya dalam bentuk akronim, simbol-simbol, atau yang lainnya. Hal ini sangat
tergantung kreativitas guru.
No comments:
Post a Comment